Landasan Pemikiran
Landasan pemikiran PERSIS mencakup berbagai aspek keislaman yang mendalam, mulai dari akidah hingga akhlak, dengan pedoman al-Qur'an dan Sunnah sebagai dasar utama.
PERSIS berkomitmen untuk memurnikan pemahaman akidah Islamiyah berdasarkan al-Qur'an dan hadis yang ṣaḥīḥ. Dalam memahami masalah tauhid dan pokok-pokok keimanan, PERSIS mengikuti manhaj Ahlus-Sunnah dari kalangan Ahlul-Hadis. PERSIS secara tegas menolak berbagai sekte yang menyimpang dari tuntunan al-Qur'an dan al-Sunnah, seperti Rāfiḍah, Khawārij, dan lainnya. PERSIS juga menolak segala macam bidah munkarah dengan berbagai tingkatannya, khurafat, dan takhayul yang bertentangan dengan akidah tauhid. Dalam berdakwah, PERSIS mengedepankan metode yang hikmah dan tidak mudah mengafirkan sesama Muslim yang memiliki perbedaan pendapat, kecuali bagi mereka yang nyata-nyata telah keluar dari akidah Islam dengan bukti yang jelas.
PERSIS merujuk pada naṣṣ al-Qur'an dan hadis ṣaḥīḥ sebagai sumber utama dalam fikih. Jamiyyah ini menerima ijmā’ (konsensus ulama) dan qiyās (analogi) sebagai metode dalam penetapan hukum. PERSIS mempertimbangkan dan menghormati semua pendapat mazhab fikih, namun tidak bersikap taklid buta terhadap salah satu mazhab tertentu. Sebaliknya, PERSIS mendorong sikap ittibā’ (mengikuti dalil) dan berijtihad dalam masalah-masalah ijtihādiyyah (yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat).
Dalam aktivitas muamalah (interaksi sosial dan ekonomi), PERSIS menekankan penggunaan akad-akad syariah dan secara tegas menjauhi praktik riba. PERSIS sangat mengutamakan penerapan akhlak mulia (al-akhlāq al-karīmah) dalam segala lingkup pergaulan. Jamiyyah ini juga berupaya menguatkan persaudaraan sesama Muslim (al-ukhuwwah al-islāmiyyah), mendorong sikap tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, serta menjauhi permusuhan dan perpecahan di tengah umat.