Pemuda Persis

Sejarah & Latar Belakang

Kesadaran akan pentingnya regenerasi dakwah mendorong para ulama pembaharu Persatuan Islam (Persis) untuk membina pemuda Islam agar menjadi pejuang dakwah sejati. Di bawah bimbingan Tuan A. Hassan, ruh perjuangan dan pemurnian Islam ditanamkan kepada generasi muda seperti Mohammad Natsir, Fakhrudin Al-Khahiri, E. Abdurrahman, O. Qomarudin, dan Abdul Qadir Hassan.

Semangat pembelaan terhadap Islam dari penghinaan kolonial saat itu melahirkan Komite Pembela Islam serta penerbitan majalah Pembela Islam sebagai corong dakwah. Perkembangan gerakan ini melahirkan kebutuhan akan wadah khusus bagi kaderisasi pemuda Persis.

Atas gagasan Fakhrudin Al-Khahiri dan Kemas Ahmad, dibentuklah organisasi Pemuda Persatuan Islam (Pemuda Persis) pada 22 Maret 1936 di Bandung sebagai organisasi otonom Persis yang fokus pada pembinaan dan pembibitan kader dakwah muda.

Visi & Strategi Perjuangan

Visi & Misi

Membangun generasi muda Islam dan kaum Muslimin pada umumnya agar mampu memahami, mengamalkan, dan mendakwahkan akidah, syari’ah, dan akhlak Islam berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam segala ruang dan waktu.

Strategi Perjuangan

Melalui jalur dakwah yang murni — proses pendidikan, pembinaan, gerakan moral dan intelektual, aksi sosial, serta pendekatan persuasif yang jauh dari intrik politik, ambisi kekuasaan, kekerasan, dan anarkis.

Data Kelembagaan

Jumlah Anggota Aktif

6.923 Orang

Pimpinan Wilayah Aktif

11 PW

Pimpinan Daerah Aktif

25 PD

Pimpinan Cabang

219 PC

Program Unggulan

Pemuda Persis berkomitmen menjalankan program-program yang memperkuat dakwah, ketahanan keluarga, dan pemberdayaan umat di berbagai daerah.

  • Dakwah dan Qurban Pelosok
  • Penguatan Ketahanan Keluarga
  • Simposium Kader Muda Persis